Mah,
lamanya sembilan bulan kau mengandung,
Membawa
beban yang begitu berat di perutmu,
pernahkah
kau katakan,
“
aku tidak mau membawamu dalam keseharianku”
Tidak
mah, tidak pernah kau lakukan itu.
Mah,
waktu ku kecil,
Ketika
aku nakal, do’a dan nasehat baik apa yang tak kau berikan,
pernahkah
kau katakan,
“urus
saja dirimu sendiri”
Tidak
mah, tidak pernah kau ucapkan itu,
Mah,
ketika aku sudah remaja,
Ini
pakaimu, ini uang jajan mu, ini, ini dan ini semua untuk mu.
Adakah
rasa jemu, rasa marah, benci kecewa, sedih,
Walaupun
Inilah aku mah, sombong, dengki, serakah, dan selalu membangkang
Tidak
mah , tidak pernah kau rasakan itu.
Aku
yakin dewasa akan merubahku lebih baik,
Menjadi
yang mamah harapkan. Tapi
Aku
Aku
Aku
lalai mah. Aku bodoh, aku berdosa sama mamah,
Aku
tau mamahku kini sudah mulai beruban, kulit yang dulu halus kini mulai kriput
Dan
raga mamah mulai loyo, tidak lagi tegar seperti dahulu.
kenapa
mah,
mamahku yang aku sayang
ijinkan aku membacakan puisi untuk mamah
sebagai permohonan maapku untuk mamah,
Dengan apa aku membalas semuanya,.
Dengan
apa aku membalas semuanya,.
Terima
kasih mah.
Aku
sayang mamah.
Maapkan
semua salah ku.
( malam hari, di
saat aku lagi ingat mamah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar